JAKARTA, KOMPAS.com — Fraksi Partai Demokrat
menyatakan dukungan penuh atas pencalonan Susilo Bambang Yudhoyono
menjadi ketua umum partai "induknya". SBY diyakini bisa membagi waktu
antara urusan kepresidenan dan partai.
Ketua Fraksi Partai
Demokrat Nurhayati Ali Assegaf pun meminta agar masyarakat Indonesia
memahami dukungan mereka kepada SBY. Sebab, kata dia, Partai Demokrat
sedang dalam kondisi darurat dan butuh pertolongan SBY.
"Kondisi
saat ini adalah darurat mutlak. Kami berharap masyarakat bisa mengerti.
Kami berharap partai lain tidak mengalami apa yang dialami partai
kami," kata Nurhayati, di Kompleks Parlemen, Kamis (28/3/2013). Ia
menjelaskan, pada 2004-2009, saat SBY menjabat sebagai Presiden, Partai
Demokrat tak pernah meminta bantuan SBY untuk mengatasi persoalan
partai. Saat itu, kata Nurhayati, kondisi Partai Demokrat relatif lebih
stabil.
Nurhayati mengaku partainya bukan meminta, melainkan lebih
berharap SBY di akhir masa kepemimpinannya bisa kembali mengurus
partai. Masyarakat, katanya, tak perlu khawatir karena SBY tak akan lupa
komitmennya pada bangsa dan negara. "Ini kondisi darurat. Kader merasa
perlu dan ingin SBY turun bersama Partai Demokrat. Banyak kader bahkan
jutaan kader yang hingga kini bergantung pada keberlanjutan Partai
Demokrat," ucap Nurhayati.
Partai Demokrat akan menggelar Kongres
Luar Biasa (KLB) pada 30-31 Maret 2013. KLB itu dilakukan untuk memilih
ketua umum baru menggantikan Anas Urbaningrum.
Saat ini, sejumlah
kader internal namanya mulai disebut-sebut masuk dalam bursa calon
ketum, yaitu Saan Mustopa, Tri Dianto, Marzuki Alie, Hadi Utomo, hingga
Syarief Hasan. Namun, setelah pertemuan di Cikeas pada pekan lalu,
dukungan justru menguat ke arah keluarga Cikeas, terutama SBY dan dua
anggota keluarganya, Ani Yudhoyono dan Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas).
Editor :Palupi Annisa Auliani
Sumber : Kompas